Setiap
guru mempunyai pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka
miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seorang guru dengan guru lainnya. Kepribadian
sebenarnya adalah suatu masalah yang abstrak, hanya dapat dilihat lewat
penampilan, tindakan, uacapan, cara berpakaian, dan dalam menghadapi setiap
persoalan. Prof. Dr. Zakiah Daradjat (1980) mengatakan bahwa kepribadian yang
sesungguhnya adalah abstrak (ma’nawi), sukar dilihat atau diketahui secara nyata,
yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam segala segi dan
aspek kehidupan. Misalnya dalam tindakannya, ucapan, cara bergaul, berpakaian,
dan dalam menghadapi setiap persoalan atau masalah, baik yang ringan maupun
yang berat.
Kepribadian
adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik. Dalam
makna demikian, seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran
dari gambaran dari kepribadian orang itu, asal dilakukan secara sadar. Dan perbuatan
yang baik sering dikatakan bahwa seseorang itu mempunyai kepribadian yang baik
atau mempunyai ahlak yang mulia. Sebaliknya, bila seseorang melakukan suatu
sikap dan perbuatan yang tidak baik menurut pandangan masyarakat, maka dikatan
bahwa orang itu tidak mempunyai kepribadian yang baik atau mempunyai akhlak
yang tidak mulia. Oleh karena itu,
masalah kepribadian adalah suatu hal yang sangat menentukan tinggi rendahnya
kewibawaan seorang guru dalam pandangan anak didik atau masyarakat. Dengan kata
lain, baik tidaknya citra seorang ditentukan oleh kepribadiannya. Lebih lagi bagi
seorang guru, masalah kepribadian merupakan faktor yang menentukan terhadap
keberhasilan melaksanakan tugas sebagai pendidik. Kepribadian dapat menentukan
apakah guru menjadi pendidik dan pembina yang baik ataukah akan menjadi perusak
atau penghancur bagi hari depan anak didik, terutama bagi anak didik yang masih
kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa
(tingkat remaja).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar