Selasa, 07 April 2015

Filsafat secara singkat

Pengertian Filsafat
Filsafat secara etimologis berasal dari bahasa yunani Phisolophia, Philos artinya suka, cinta atau kecenderungan pada sesuatu, sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan. Dengan demikian secara sederhana filsafat dapat diartikan cinta atau kecenderungan pada kebijaksanaan.
Perkembangan pemikiran filsafat barat
Kelahiran pemikiran filsafat barat diawali pada abad ke-6 sebelum masehi yang di tandai oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran terhadap setiap gejala alam.
Ciri yang menonjol dari filsafat yunani kuno di awal kelahirannya adalah ditujukannya perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan sesuatu asal mula (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya segala gejala.
Thales (640 sampai 550 Sebelum Masehi) menyimpulkan bahwa air merupakan arche (asal mula) dari segala sesuatu, pendapatnya ini didukung kenyataan bahwa air meresapi seluruh benda-benda di jagad raya ini.
Anaximander (611 sampai 545 sebelum masehi) meyakini asal mula dari segala sesuatu adalah apeiron yaitu sesuatu yang tidak terbatas.
Anaximenes (588 sampai 524 sebelum masehi) mengatakan bahwa asal mula segala sesuatu itu adalah udara, keyakinannya ini didukung oleh kenyataan bahwa udara merupakan unsur vital kehidupan.
Pemikir yunani lain yang penting dalam rangka perkembangan ilmu pengetahuan adalah demokritos (460 sampai 370 sebelum masehi). Ia menegaskan bahwa realitas terdiri dari banyak unsur yang di sebutnya dengan atom (atomos, dari a=tidak, dan tomos=terbagi). Atom-atom itu sama sekali tidak mempunyai kualitas dan jumlahnya tidak terhingga. Pandangan demokritos ini merupakan cikal bakal perkembangan ilmu fisika, kimia dan biologi.
Filsafat yunani yang telah berhasil mematahkan berbagai mitos tentang kejadian dan asal usul alam semesta, dan itu berarti dimulainya tahap rasionalisasi (logika) pemikiran manusia tentang alam semesta. Filosof yang mengembangkan filsafat pada jaman yunani yang begitu ramai dipersoalkan sepanjang sejarah adalah Socrates.
Socrates (470 sampai 399 sebelum masehi). Ia tidak memberikan suatu ajaran yang sistematis, ia langsung menerapkan metode filsafat langsung dalam kehidupan sehari-hari. Metode filsafat yang diuraikanya disebut “Dialektika” (dari bahasa yunani : Dialegesthai) yang berarti bercakap-cakap, disebut demikian karena dialog atau wawancara mempunyai peranan hakiki dalam filsafat Socrates.
Plato (428 sampai 348 sebelum masehi) adalah murid dari Socrates yang meneruskan tradisi  dialog dalam berfilsafat. Plato mengatakan bahwa mencari kebenaran itu sebaiknya di lakukan bersama-sama dalam suatu dialog.
Pemikiran filsafat yunani mencapai puncaknya pada murid plato yang bernama Aristoteles (384 sampai 322 sebelum masehi). Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab-penyebab objek yang diselidiki.

Pemikiran renaissans yang dapat dikemukakan dalam tulisan ini antara lain: Nicolaus Copernicus (1473 sampai 1543 Masehi) dan Francis Bacon 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar