Senin, 01 Juni 2015

Sejarah Shalat Tarawih





Artinya:
Dari abdurrahman bin abdul Qarai, beliau berkata:
"saya keluar bersama Saidina Umar bin Khattab (Khalifah Rasyidin) pada suatu malam bulan Ramdhan ke masjid Madinah.
Didapati dalam masjid itu orag-orang sembahyang tarwih bercerai-berai. Ada yang sembahyang sendiri-sendiri, dan ada yang sembahyang dengan beberapa orang dibelakangnya, maka saidina Umar berkata: "saya berpendapat akan memepersatukan orang-orang ini. Kalau disatukan dengan seorang Imam sesungguhnya lebih baik, serupa dengan sembahyang Rasulullah". Maka beliau satukan orang-orang itu sembahyang di belakang seorang Imam, namanya Ubai bin ka'ab.
Kemudian pada suatu malam kami datang lagi ke masjid, lalu beliau melihat orang sembahyang berkaum-kaum di belakang seorang Imam, saidina Umar Berkata "Ini adalah bid'ah yang baik"
(Shahih Bukhari 1- hal. 242) hadist ini tersebut juga dalam kitab "Muwatha"Imam Malik, juz 1-hal. 136-137.

Ternyata dari riwayat ini bahwa sembahyang tarwih berjama'ah terus-menerus dalam bulan ramadhan adalah bid'ah karena tidak dikenal pada zaman nabi. Tetapi bid'ahnya menurut saidina Umar adalah baik atau bid'ah hasanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar