Sesuai dengan Abu Nu'im, Ima Baihaqi ahli
hadist yang terkenal menerangkan dalam kitab "Manaqib Syafi'i" bahwa
Imam Syafi'i pernah berkata :
Artinya:
Pekerjaan yang
baru itu dua macam : 1.pekerjaan keagamaan yang menentang atau berlainan dengan
Al-Qur'an, sunnah Nabi, Atsar dan Ijma', ini dinamakan "bid'ah
dhalalah". 2.pekerjaan keagamaan yang baik, yang tidak menentang salah
satu dari yang tersebut di atas, adalah bid'ah juga, tetapi tidak tercela.
(Fathul Bari
XVII-hal 10)
Imam Syafi'i
membagi dua bid'ah itu, yaitu:
A. Bid'ah dhalalah, yaitu bid'ah sesat, bid'ah tercela, ialah pekerjaan
keagamaan yang berlainan atau menentang kitabullah, menentang sunnah Nabi,
atsar sahabat-sahabat dan ijma'.
B. Bid'ah hasanah, yaitu pekerjaan keagamaan yang baik yang tidak menentang
kitabullah, tidak menentang sunnah nabi, tidak menentang perbuatan
sahabat-sahabat nabi, tidak menentang ijma'.
Dengan demikian
tidaklah gampang mengatakan atau mencap sesuatu dengan "ini bid'ah dan itu
bid'ah". Tetapi semua pekerjaan keagamaan yang baru harus diteleti
terlebih dahulu. Yang menentang Al-Qur'an, Hadist, atsar dan ijma' adalah
bid'ah dhalalah, bid'ah sesat. Tetapi sebaliknya semua pekerjaan yang baru yang
sesuai dengan Al-Qur'an, Sunnah, Atsar dan Ijma', semuanya itu termasuk bid'ah
hasanah, bid'ah baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar