Sebab
puasa disandarkan kepada Allah ialah karena puasa itu berarti meninggalkan
segala keinginan diri dan segala kerinduan hati yang memang telah menjadi
tabiat pada diri manusia. Meninggalkan keinginan2 diri, tiada terdapat pada
ibadah-ibadah yang lainnya. Semisal :
Dalam ibadah ihram, yang disitu tidak dibolehkan menyetubuhi
isteri saja, tetapi makan dan minum masih dibolehkan.
Kemudian dalam ibadah shalat, hanya sebentar saja kita
menahan diri, karena itu tiada kesukarannya apa2.
Tetapi dalam puasa, terasa benar kepedihan dan kesulitan
menahan makan, minum dan menahan diri dari mendekati istri.
Apabila seorang berpuasa di bawah tekanan udara yang amat
panasnya, perut bergoncang, keroncongan menjerit-jerit minta di kasihani dan
orang yang berpuasa itu tinggal di tempat yang sunyi , nyatalah bahwa ia
benar-benar menahan nafsu lantaran Tuhannya Dan lantaran menunaikan perintah
Allah SWT
Puasa
itu suatu rahasia di antara hamba dengan khaliqnya yang tidak sekali-kali di
ketahui selain oleh Allah sendiri. Puasa itu tersusun dari niat yang
tersembunyi yang hanya Allah sendiri yang mengetahui niat itu dan tersusun
meninggalkan segala keinginan yang boleh di capainya ketika tidak melakukan
puasa.
Puasa
itu mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan syahwat, makan minum dan
bersetubuh, pada hal itu syahwat adalah hal yang paling sukar di tahan oleh
anak adam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar