1.
Kenyang, puas dari dahaga
dan kepuasan nafsu seksual akan membawa diri kita pada kelalaian, kelengahan
dan kesombongan yang akibatnya membutakan mata hati kita kepada Allah. Tetapi
lapar dan haus itu menyadarkan kita dari kelalaiandan menginsafkan kita kepada
kebenaran.
2.
Menanamkan di dalam sendi
dan liku jiwa kita perasaan lapar, haus dan perasaan menderita karena berpuasa.
Sedangkan penderitaan seperti itu senantiasa di derita oleh fakir miskin.
Dengan demikian maka hati kita akan tergerak untuk mensyukuri segala nikmat
Allah yang telah memberikan segala kelapangan, dan selanjutnya tergerak pulalah
hati kita untuk memberi bantuan kepada hamba Allah yang membutuhkan pertolongan
dan bantuan dalam kehidupannya seperti fakir miskin.
3.
Menyempitkan perjalanan
darah, yaitu bukan berarti kalau puasa akan membuat kita kesemutan, tapi
sebagaimana telah kita ketahui bahwa darah itu adalah arus perjalanan setan,
jika kita berjalan di jalan tol atau pantaura, tapi setan itu berjalan dalam
tubuh kita melalui aliran darah yang akan membawa kita pada sikap untuk
medholimi dan membiasakan tabiat marah. Maka puasa itulah yang menentang atau
mengurangi tabiat yang keji itu, dan puasa pulalah yang mematahkan syahwat
kepada keburukan dan kehinaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar